Senin, 25 Juli 2016

Kasus Vaksin Palsu, Pemerintah Minta Orang Tua Jangan Panik

Solid Gold BerjangkaKASUS Vaksin palsu membuat resah orang tua. Pemerintah meminta agar orang tua jangan terlalu panik dengan persoalan ini.
Hal ini diutarakan Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan, Oscar Primadi untuk tidak panik. Ia meminta masyarakat tetap tenang dan tidak panik menyikapi masalah vaksin palsu ini.
"Saya pastikan pemerintah hadir dalam kasus ini. Langkah konkrit yang dilakukan saat ini ialah melakukan vaksinasi ulang. Program ini dianggap sebagai solusi jangka pendek untuk mengatasi paparan dampak vaksin palsu," ungkapnya kepada Okezone, baru-baru ini.
Oscar meyakini PT. Bio Farma sebagai produsen vaksin dengan kemampuannya tidak hanya menyalurkan vaksin ke pemerintah melainkan hingga luar negeri.
"Dengan melihat hingga sekarang 95 persen, balita di Indonesia tercover imunisasi. Sebaliknya jumlah peredaran vaksin palsu itu sendiri hanya satu persen dari jumlah vaksin dasar yang dibutuhkan bagi anak Indonesia," jelasnya.
Dirinya juga menerangkan bahwa sejauh ini capaian pemerintah sudah sangat baik. "Artinya capaian target imunisasi kita sudah baik,” katanya.
Menurutnya kasus vaksin palsu terjadi karena ada pihak yang memanfaatkan celah dimana ada vaksin yang diimpor dari luar meskipun jumlah yang tidak besar.
Pelaku membeli dan tidak memakai vaksin yang sudah disiapkan pemerintah. “Padahal jika mau, punya pemerintah gratis. Karena membeli dan sifatnya mandiri disitu terjadi transaksi dan ada peluang untuk dipalsukan,” terangnya.
Pihaknya menambahkan dampak pemberian vaksin palsu itu tidak membahayakan. Sebagaimana rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia, kandungan vaksin itu hanya natrium klorida (NaCL)atau garam dan vaksin yang tidak sesuai label.

"Dampaknya hanya pada kekebalan tubuh yang tidak terlindungi dengan baik. Karena itu action yang dilakukan pemerintah yakni melakukan vaksinasi ulang," pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar