Rabu, 27 Juli 2016

Trump Minta Rusia Temukan Email Clinton yang Hilang


Solid Gold BerjangkaCalon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, mengundang Rusia untuk mencari puluhan ribu email Hillary Clinton yang hilang ketika ia menjadi menteri luar negeri AS. 

“Rusia, jika Anda mendengarkan, saya harap Anda bisa menemukan 30 ribu email yang hilang,” kata Trump, Rabu (27/7).

Clinton, yang telah resmi menjadi capres dari Partai Demokrat untuk pemilu presiden AS pada 8 November mendatang, merespons seruan Trump dengan menyebut pengusaha real estate itu kemungkinan telah mendatangkan ancaman keamanan nasional bagi AS.
“Ini adalah masalah keamanan nasional sekarang. Gagasan bahwa ada seorang warga Amerika menyerukan kekuatan asing untuk melakukan spionase di AS untuk bertujuan mengubah sebuah pemilihan, kita kini ada di wilayah keamanan nasional,” kata manajer kampanye Clinton, Robby Mook.

Juru bicara Trump, Jason Miller, kemudian berupaya mendinginkan banyak protes. Ia mengatakan Trump tidak sedang menyerukan Rusia untuk meretas email Clinton.

Trump sendiri merujuk pada skandal email Clinton ketika ia menjadi menlu pada 2009-2013, ketika ia menggunakan email pribadi dan bukannya email resmi kementerian. Tahun lalu, setelah masalah itu mencuat ke permukaan, Clinton menyerahkan ribuan email ke pihak berwenang AS, namun tak menyerahkan 30 ribu email lain yang menurutnya personal dan tidak terkait pekerjaannya.

FBI tidak melanjutkan kasus ini karena tidak menemukan dasar gugatan kriminal, namun James Comey, direktur lemabag itu mengatakan ada bukti yang menunjukkan bahwa Clinton “sangat ceroboh” dalam menangani informasi rahasia.

Trump menggunakan skandal email Clinton untuk menarik perhatian dari konvensi nasional Demokrat yang masih berlangsung di Philadelphia. 

Pekan lalu, lebih dari 19 ribu email dari Komite Nasional Demokrat, DNC, bocor ke publik. Ribuan email itu bocor melalui situs WikiLeaks dan mengungkapkan bahwa para pejabat Komite Nasional Demokrat, DNC, ​​mencari cara untuk melemahkan kampanye pencalonan Sanders, termasuk memunculkan pertanyaan soal apakah Sanders adalah seorang ateis. Padahal, Sanders adalah seorang Yahudi. Rusia, dituding berada di belakang insiden peretasan email ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar